Secara berurutan pada tahun 2016 mengusung tema “Dari Pesantren untuk Indonesia”. Kemudian tahun 2017 mengusung tema “Wajah Pesantren Wajah Indonesia”. Selanjutnya tahun 2018 mengusung tema “Bersama Santri Damailah Negeri”. Kemudian tahun 2019 mengusung tema ” Santri Indonesia Untuk Perdamaian Dunia”.
Tema Hari Santri Nasional 2020 ialah “Santri Sehat Indonesia Kuat”. Dari temanya sangat terasa bahwa isu kesehatan menjadi fokus utama peringatan hari santri nasional tahun ini.
Isu kesehatan ini diangkat berdasarkan kondisi yang terjadi saat ini, di mana masa Pandemi Covid-19 belum dinyatakan berakhir.
Pesantren diharapkan dapat menjadi bagian dari kekuatan Indonesia untuk menjaga dan melakukan pengendalian terhadap penyebaran Covid-19.
Modal utama pesantren dan para santri adalah tradisi kedisiplinan yang selama ini diajarkan kepada para santri, serta keteladanan dan sikap kehati-hatian para kiai dan pimpinan pesantren.
Menjadi santri adalah upaya menjadi manusia sejati dan meneladani Nabi Muhammad SAW.
Sejarah Hari Santri Nasional Dikutip dari situs resmi Pemerintah Kota Pariaman, Hari Santri Nasional tidak hanya merujuk pada komunitas tertentu, tetapi merujuk mereka yang dalam tubuhnya mengalir darah Merah Putih dan tarikan napas kehidupannya terpancar kalimat La ilaaha illa Allah. 22 Oktober 1945 dianggap sebagai resolusi jihad di mana santri dan ulama bersatu serta berkorban untuk mempertahankan Indonesia. Saat itu Hasyim Asy’ari yang menjabat sebagai Rais Akbar Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) menetapkan resolusi jihad melawan pasukan kolonial di Surabaya, Jawa Timur. Dan kondisi tersebut terlihat pada 21 dan 22 Oktober 1945 di saat pengurus NU Jawa dan Madura menggelar pertemuan di Surabaya. Pertemuan tersebut dilakukan untuk menyatakan sikap setelah mendengar tentara Belanda berupaya kembali menguasai Indonesia dengan membonceng sekutu. Lewat Resolusi Jihad, kaum santri memohon dengan sangat kepada Pemerintah Republik Indonesia agar menentukan suatu sikap dan tindakan yang nyata terhadap usaha-usaha yang akan membahayakan kemerdekaan, agama dan Indonesia, terutama terhadap pihak Belanda dan kaki-tangannya. Bagi NU, baik Belanda maupun Jepang telah berbuat kezaliman di Indonesia dan resolusi ini membawa pengaruh yang besar. Bahkan, ada dampak besar setelah Hasyim Asy'ari menyerukan resolusi ini. Hal ini kemudian membuat rakyat dan santri melakukan perlawanan sengit dalam pertempuran di Surabaya. Banyak santri dan massa yang aktif terlibat dalam pertempuran ini. Perlawanan rakyat dan kalangan santri ini kemudian membuat semangat pemuda Surabaya dan Bung Tomo turut terbakar. Hingga akhirnya perjuangan tersebut menewaskan pemimpin Sekutu Brigadir Jenderal Aulbertin Walter Sothern Mallaby. Mallaby tewas dalam pertempuran yang berlangsung pada 27-29 Oktober 1945. Hal inilah yang memicu pertempuran 10 November 1945.
Tema Hari Santri Nasional 2020 adalah “Santri Sehat Indonesia Kuat”. Isu kesehatan ini diangkat berdasarkan kondisi yang terjadi saat ini di dunia, termasuk Indonesia pada masa pandemi virus Corona COVID-19. Pandemi COVID-19 di Indonesia telah ditetapkan oleh Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang Bencana Nonalam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Sebagai Bencana Nasional. Sementaran Kementerian Agama (Kemenag) dalam keterangan persnya menyebutkan, banyak pesantren yang telah berhasil melakukan upaya pencegahan, pengendalian, dan penanganan dampak pandemi Covid-19. Modal utama pesantren adalah tradisi kedisiplinan yang selama ini diajarkan kepada para santri, serta keteladanan dan sikap kehati-hatian para kiai dan pimpinan pesantren.
kami dari server pulsa ESCOM SMART mengucapkan “Selamat Hari Santri Nasional 22 Oktober 2020.